Inilah bagian terakhir dari isi koran dinding Nak Nik, Kenyem Anak Subak Dalem. Risma, salah
satu anggota tim kording menulis puisi tentang kelincinya. Saking sayangnya dengan kelinci itu, murid kelas VI SD Tainsiat Jl Veteran Denpasar ini membawa kelinci itu ketika lagi ada fogging (penyemprotan nyamuk) di rumahnya. Risma mengipasi kelinci itu agar tidak kena asap fogging.
Puisi Risma hanya satu dari tulisan-tulisan lain di kording Nak Nik. Silakan baca sendiri.
--
Kelinciku
Karya: Mei Rismawati
Amat lucu dirimu
Bulumu lembut bagaikan kapas
Warnamu putih seperti awan
Matamu merah semerah darah
Kau adalah teman setiaku
Di kala aku sendiri
Hanya engkau yang menemaniku
Oh…kelinciku…
Jangan pernah tinggalkan diriku
--
Sungai
Karya: Ni Nyoman Sri Sedani
Banyak orang mandi di sungai karena arinya jernih. Tapi sekarang air sungai tidak lagi jernih karena banyak orang membuang sampah ke sungai. Karena banyak orang membuang sampah maka air sungai pun menjadi kotor dan airnya pun menjadi dangkal. Air sungai pun menjadi bau karena sampah-sampah yang tertimbun di samping Sungai. Oleh karena itu kita sebagai pengguna air sungai baik digunakan untuk mandi, mencuci baju atau yang lainnya, kita patut menjaga dan membersihkannya agar air sungai menjadi bersih.
--
Anjingku
Karya: Jenifer Herlindamor De Esperanca
Saya punya anjing
Dia cowok
Namanya: Bleki
Setiap sore saya mandikan dan saya ajak jalan-jalan
Setiap minggu saya ajak berlari
3x sehari saya kasih makan
--
Ayamku
Karya: Made Sudarsana
Kau sangat gagah dengan jambul merah dan bulu-bulu yang indah. Kaki-kakimu dan kukumu menunjukan kejantananmu itulah ayamku.
Aku berikan nama, Si Jambul. Tak banyak orang yang menyadari hebatnya si Jambul. Di mataku, si Jambul sungguh tampan. Bahkan tak seorang gadis pun yang mampu mengalihkan perhatianku dari si Jambul. Kemanisan Ayu bahkan kalah oleh si Jambulku.
Aku sayang sekali dengan Jambul. Sejak kecil ia ku pelihara dengan kasih sayang. Walau dia ayam jago, aku tak punya keinginan untuk membawanya ke tempat aduan. Aku takut dia mati.
Jeleknya si Jambul suka selingkuh. Kemudian dia meninggalkan pasangannya. Huuhhh, aku sebel!
--
Lo Han?
Karya: I Gede Santika
Kau sangat gagah dengan jantukmu yang menonjol ke depan dan warna tubuhmu yang berwarna-warni seperti pelangi dan ku beri nama “si Jantuk”. Dia ku tempatkan di aquarium. Tidak lupa Si Jantuk ku beri makan supaya tidak mati. Kegagahanmu mengalahkan kegagahan anjingku.
Suatu hari ketika aku memberi makan tidak sengaja tanganku digigit oleh si Jantuk. Tanganku terasa sakit sekali.
Suatu hari ketika aku tidak ada di rumah, kakakku telah menukarkan si Jantuk dengan mobil rimut kontrol. Aku sangat sedih ketika si Jantuk dimasukan ke dalam plastik. Aku jadi sedih. [+++]